Dengan metode black box, penguji tidak menerima informasi apa pun tentang sistem yang diuji, infrastruktur yang digunakan, source code, dll. Penguji diposisi seperti peretas yang harus mengeksploitasi sistem untuk menemukan kerentanan yang dapat diretas.
Metode Grey Box memberikan penilaian keamanan yang lebih efisien dibandingkan metode Black Box. Penguji dapat menggunakan sejumlah informasi untuk menguji sistem keamanan dan mensimulasikan serangan karena memiliki sejumlah informasi yang sudah diberikan sebelumnya. Metodologi Greybox juga memungkinkan penguji untuk melakukan pengujian yang lebih bertarget untuk mengeksploitasi kerentanan berisiko tinggi.
Dalam metode WhiteBox, penguji sudah mengetahui semua informasi dan memiliki akses penuh yang diperlukan untuk menjalankan uji penetrasi. Oleh karena itu, tantangan metode pengujian Whitebox adalah untuk memeriksa semua data yang diterima. Inilah mengapa metode white-box testing membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan kedua metode di atas.